Skip to main content

Posts

Untitled

Lagi-lagi pilu. Aku masih tidak bisa menerima bahwa mungkin kau memang sama sekali tidak tertarik padaku. Kau selalu saja membuatku bingung. Gerak-gerikmu sungguh misterius. Tidak tertebak, samar. Terkadang seolah-olah kau tertarik padaku, namun tak jarang juga seolah-olah kau acuh, bahkan tidak tertarik dan peduli padaku. Aku tak tahu. Mungkin ini memang waktu yang tidak tepat. Aku datang pada situasi dan waktu yang salah. Atau sebenarnya aku yang tidak tahu malu? Apa memang ini semua salahku atas kepercayaan diriku? Aku juga merasa bersalah akan hal itu. Tetapi, siapa yang tahu jalan dan garis waktu. Aku ingin sekali menjelaskan semua perasaan ini padamu. Aku ingin mengungkapkan segala pemikiran, perasaan, dan menumpah-ruahkannya kepadamu. Hanya saya, aku tidak siap akan segala kemungkinan buruk yang akan terjadi ketika aku melakukannya. Aku hanya takut akan kecewa pada ekspektasiku sendiri atas dirimu. Teka-teki yang kau buat ini benar-benar membuatku kesulitan. Ya, teka-teki ini s
Recent posts
In the world that full of hatred and violence, there might be some people that still have a humanity and a good heart. Be one of them. Use the mind to bring all the kindness and love. We can still see the light  even it is just a little  and only located at the end of the tunnel. There is still a hope for us. I believe. 16.02 p.m.

Jadilah dirimu sendiri

Ketika semuanya sibuk mengikuti popularitas Ketika semuanya sibuk mengikuti cara yang telah ada Ketika semuanya sibuk mengikuti perkembangan yang beredar Ketika semanya sibuk mengikuti arah yang ditunjukkan Ketika semuanya sibuk mengikuti kesempatan yang ditawarkan Jadilah dirimu sendiri Jangan paksakan diri Ikuti kata hati Jangan tergoyah oleh perkataan orang lain Omong kosong Mengapa harus membohongi diri Mengapa harus bertumpu pada ekspektasi? Jangan dengarkan yang seharusnya tidak perlu didengar Ini tentang kamu Ini tentang hidupmu Ini tentang pilihanmu Pun kamulah yang berhak tentukan itu Tanamkan dalam diri Kamu bisa jadi dirimu sendiri Kamu berhak jadi dirimu sendiri Kamu layak untuk menjadi dirimu sendiri Tidak, kamu tidak egois. Kamu bukan orang egois. Kamu pantas untuk memilih. Kamu dilahirkan untuk ini. Jadilah dirimu sendiri. Jadilah dirimu sendiri. Jadilah dirimu sendiri. Be original. Be genuine. Be authentic. Be yourself.

Evolusi Terbalik

Perasaanmu tertipu oleh waktu. Relevansi itu tak terlihat lagi  Seakan-akan dilenyapkan oleh detik. Sikap berubah menjadi abu  Yang meninggalkan noda di palung kalbu.   Gravitasi menarik kekuatanmu, Seakan-akan mengerti. Menyembunyikanmu ke dasar inti, sehingga tak terlihat lagi Debu-debu kosmik menghantarkan luka; Partikel tak kasat mata, mampu menembus lara. Wahai engkau, benarkah merasa kehilangan? Benarkah ini tidak seperti semestinya? Tarik-menarik, Sebuah siklus  Permainan oleh alam semesta  Besar-kecil sebuah kemungkinan,  yang tidak bisa dijelaskan oleh ilmiah. Ruang mencekikmu,  menahanmu atas sebuah takdir  Meski belum sempat kau pahami. Membuatmu bertanya-tanya, "Mengapa berada pada lintasan takdir ini?" Seluruh energi keinginan yang terpendam, menghasilkan kekuatan maha dahsyat. Bersaing dengan kecepatan cahaya, hatimu, dengan massa yang besar,  melawan ketidakpastian Berusaha memahami makna, bahw

Apa yang dicari?

Sembari mengangkut tas ia menghela napasnya. Sebentar lagi ia akan pergi kembali menuju rutinitas. “Perhatian, diberitahukan kepada penumpang pesawat Garuda Indonesia dengan nomor penerbangan GA 88, tujuan Amsterdam, harap segera menuju ruang tunggu, terimakasih.” Tergesa-gesa ia berlari menuju Gate 2 membawa koper dan ranselnya. *** Hari itu, ia kembali memikirkan sesuatu yang beberapa tahun ini selalu mengganggunya. Masih segar dalam ingatannya kejadian 3 hari lalu. “Nak, bagaimana kuliahmu disana? Aman saja? Apa ada kendala?” “ Nggak , pak.” “Oh, syukurlah. Kalau begitu segera selesaikan, ya. Bapak bukannya ingin membuatmu merasa terbebani, tapi ini sudah hampir 6 tahun kamu disana. Bapak khawatir, nak. Belum lagi usiamu semakin bertambah. Apa tidak seharusnya kamu bersegera untuk menamatkan dan melanjutkan aspek kehidupanmu yang lainnya?” Ia terdiam sejenak, menatap lantai yang seolah-olah menatap iba padanya. “Iya, pak. Aku usahain lulus tahun ini. Semoga tid

Lupa (His version)

Ia lupa, Di dunia ini yang pasti hanyalah ketidakpastian Ia lupa, Bahwa ia bisa saja membedakan, mana yang tulus dan mana yang hanya berpura-pura Ia lupa, Di setiap keputusan ada konsekuensinya Ia lupa, Atas apa yang sudah ia lakukan dan perbuat Ia lupa, Bila dunia ini tidak berputar mengelilingi dirinya saja Ia lupa, Bahwa usaha berbanding dengan apa yang akan didapatkannya Ia lupa, Apa yang ia tanam akan ia tuai Ia lupa, Martabat dan harga diri tidak bisa dijadikan alasan dalam menyangkut perasaan Ia lupa, Ego akan memakan nurani Ia lupa, Dengan tujuan awalnya Ia lupa, Bahwa membalas dendam tidak ada gunanya Ia lupa, Bahwa ia dicintai, namun memilih untuk pergi. Ia lupa, Entah kapan, cepat atau lambat, penyesalan mungkin akan selalu datang menghantui Ia lupa, setiap perbuatan pasti akan selalu ada balasan. Sayangnya, ia lupa.

Lupa (Her version)

Ia lupa, Di dunia ini yang pasti hanyalah ketidakpastian Ia lupa, Suatu saat, seiring berjalannya waktu, lambat laun manusia akan berubah Ia lupa, Di setiap keputusan ada konsekuensinya Ia lupa, Bila berharap pada manusia akan meninggalkan rasa kecewa Ia lupa, Bila dunia ini tidak berputar mengelilingi dirinya saja Ia lupa, Bahwa ia masih memiliki banyak kesempatan dan kemungkinan Ia lupa, Bahwa rasa sedih atau senang semua bersifat sementara Ia lupa, Bahwa ia adalah seorang yang terhormat, seorang yang berharga, terlalu berharga, untuk sesuatu yang sifatnya hanya sementara Ia lupa, Bahwa ia berhak untuk dicintai oleh orang yang tepat Ia lupa, Bahwa setelah kepedihan akan datang kebahagiaan kemudian Ia lupa, Bahwa saat ini, perpisahan mungkin adalah  satu-satunya hal yang terbaik untuknya. Sayangnya, ia lupa.