Perasaanmu tertipu oleh waktu.
Relevansi itu tak terlihat lagi
Relevansi itu tak terlihat lagi
Seakan-akan dilenyapkan oleh detik.
Sikap berubah menjadi abu
Sikap berubah menjadi abu
Yang meninggalkan noda di palung kalbu.
Gravitasi menarik kekuatanmu,
Seakan-akan mengerti.
Menyembunyikanmu ke dasar inti,
sehingga tak terlihat lagi
Debu-debu kosmik menghantarkan luka;
Partikel tak kasat mata,
mampu menembus lara.
Wahai engkau,
benarkah merasa kehilangan?
Benarkah ini tidak seperti semestinya?
Benarkah ini tidak seperti semestinya?
Tarik-menarik,
Sebuah siklus
Sebuah siklus
Permainan oleh alam semesta
Besar-kecil sebuah kemungkinan,
yang tidak bisa dijelaskan oleh ilmiah.
Ruang mencekikmu,
menahanmu atas sebuah takdir
Meski belum sempat kau pahami.
Membuatmu bertanya-tanya,
"Mengapa berada pada lintasan takdir ini?"
"Mengapa berada pada lintasan takdir ini?"
Seluruh energi keinginan yang terpendam,
menghasilkan kekuatan maha dahsyat.
menghasilkan kekuatan maha dahsyat.
Bersaing dengan kecepatan cahaya,
hatimu, dengan massa yang besar,
hatimu, dengan massa yang besar,
melawan ketidakpastian
Berusaha memahami makna,
bahwa sebuah garis paralel tidak akan pernah bertemu satu sama lain,
kecuali pada satu titik:
Sebuah titik ketidakberbatasan.
bahwa sebuah garis paralel tidak akan pernah bertemu satu sama lain,
kecuali pada satu titik:
Sebuah titik ketidakberbatasan.
Seperti bintang mati.
Lenyap dan tidak berdaya.
Berusaha sekuat tenaga mengorbit;
Melewati fasa, seiring menunggu datangnya kenihilan.
Kemudian menghilang.
Korelasi nan malang ini,
membentuk sebuah teori.
Evolusi: terbalik.
Comments
Post a Comment