Kala itu, aku mengenang
Asap tebal
yang menampar wajah, mengawali hari
Suara
bising keramaian bersenandung menyambut kerasnya kota
Anak kecil yang
tersenyum pada sesamanya
Seolah memberi
semangat untuk melewati hari ini.
Aku kembali
dalam rutinitas
Diinginkan
namun tak menginginkan
Berusaha
namun tak diusahakan
Terpaksa
namun tak dipaksakan
Terbayang
suasana membawaku pada nostalgia
Aku merindukannya
Segala upaya
namun tetap tersiksa
Berjuang,
menahan segala rasa keluh kesah
Dinginnya
angin meniup, gelap jalan ku susuri sisi kota
Bulan terang
menutup hari dengan indah
Aku kembali,
dan meninggalkan segala isinya
Jakarta,
sebuah kota yang mungkin akan dirindukan
Mungkin bisingnya,
mungkin asap tebalnya
Mungkin keramaiannya,
mungkin gedung pencakarnya
Tidak. Aku sudah
bertekad
Lupakan.
Ya, lupakan Jakarta.
12:17 a.m
06 Dec 2017
Comments
Post a Comment