Skip to main content

Posts

Showing posts from 2018

Apa yang dicari?

Sembari mengangkut tas ia menghela napasnya. Sebentar lagi ia akan pergi kembali menuju rutinitas. “Perhatian, diberitahukan kepada penumpang pesawat Garuda Indonesia dengan nomor penerbangan GA 88, tujuan Amsterdam, harap segera menuju ruang tunggu, terimakasih.” Tergesa-gesa ia berlari menuju Gate 2 membawa koper dan ranselnya. *** Hari itu, ia kembali memikirkan sesuatu yang beberapa tahun ini selalu mengganggunya. Masih segar dalam ingatannya kejadian 3 hari lalu. “Nak, bagaimana kuliahmu disana? Aman saja? Apa ada kendala?” “ Nggak , pak.” “Oh, syukurlah. Kalau begitu segera selesaikan, ya. Bapak bukannya ingin membuatmu merasa terbebani, tapi ini sudah hampir 6 tahun kamu disana. Bapak khawatir, nak. Belum lagi usiamu semakin bertambah. Apa tidak seharusnya kamu bersegera untuk menamatkan dan melanjutkan aspek kehidupanmu yang lainnya?” Ia terdiam sejenak, menatap lantai yang seolah-olah menatap iba padanya. “Iya, pak. Aku usahain lulus tahun ini. Semoga tid...

Lupa (His version)

Ia lupa, Di dunia ini yang pasti hanyalah ketidakpastian Ia lupa, Bahwa ia bisa saja membedakan, mana yang tulus dan mana yang hanya berpura-pura Ia lupa, Di setiap keputusan ada konsekuensinya Ia lupa, Atas apa yang sudah ia lakukan dan perbuat Ia lupa, Bila dunia ini tidak berputar mengelilingi dirinya saja Ia lupa, Bahwa usaha berbanding dengan apa yang akan didapatkannya Ia lupa, Apa yang ia tanam akan ia tuai Ia lupa, Martabat dan harga diri tidak bisa dijadikan alasan dalam menyangkut perasaan Ia lupa, Ego akan memakan nurani Ia lupa, Dengan tujuan awalnya Ia lupa, Bahwa membalas dendam tidak ada gunanya Ia lupa, Bahwa ia dicintai, namun memilih untuk pergi. Ia lupa, Entah kapan, cepat atau lambat, penyesalan mungkin akan selalu datang menghantui Ia lupa, setiap perbuatan pasti akan selalu ada balasan. Sayangnya, ia lupa.

Lupa (Her version)

Ia lupa, Di dunia ini yang pasti hanyalah ketidakpastian Ia lupa, Suatu saat, seiring berjalannya waktu, lambat laun manusia akan berubah Ia lupa, Di setiap keputusan ada konsekuensinya Ia lupa, Bila berharap pada manusia akan meninggalkan rasa kecewa Ia lupa, Bila dunia ini tidak berputar mengelilingi dirinya saja Ia lupa, Bahwa ia masih memiliki banyak kesempatan dan kemungkinan Ia lupa, Bahwa rasa sedih atau senang semua bersifat sementara Ia lupa, Bahwa ia adalah seorang yang terhormat, seorang yang berharga, terlalu berharga, untuk sesuatu yang sifatnya hanya sementara Ia lupa, Bahwa ia berhak untuk dicintai oleh orang yang tepat Ia lupa, Bahwa setelah kepedihan akan datang kebahagiaan kemudian Ia lupa, Bahwa saat ini, perpisahan mungkin adalah  satu-satunya hal yang terbaik untuknya. Sayangnya, ia lupa.

Biar saja

Terakhir buka blog usang ini sekitar 4 tahun yang lalu, yang isi satu-satunya hanyalah tulisan copy paste dari file dokumen tugas yang ada di laptop. Bahkan itu adalah satu-satunya konten yang ada di blog ini. Sebenarnya bingung sih mau mengisi blog ini dengan apa. Waktu itu sempat kepikiran untuk buat travel experience-blog , atau travel-vlog . But well, I think it's not work for me . Nyatanya, walaupun saya sudah pergi kemana-mana, tidak satupun postingan yang saya buat/selesaikan. Ide memang sudah ada, bahkan sudah saya buat poin-poin konten yang akan ditulis. Tapi kok rasanya malas ya? Malah sering tulis prosa dan puisi saja. Sebenarnya selain kepikiran untuk isi blog ini dengan traveling experience things , saya juga ingin mengisinya dengan tulisan fanfiction . Ah sudahlah, biar saja isinya begini.

Sementara

Diantara ruang dan jeda Diantara singkat dan selamanya Diantara waktu yang tidak bisa ditentukan Diantara tatap dan rasa Diantara tangis dan bahagia Diantara kerinduan dan kebencian Diantara ego dan nurani Tidak abadi, namun belum tentu sebentar Tidak pasti, belum tentu. Kembali lagi pada makna. Tak bisa dipaksakan. Aku dan kau; Celakanya.  Kita . Pada akhirnya, hanya sementara. 01:08 a.m 16 Agustus 2018

Sebuah Perasaan

Akhirnya perasaan itu datang. Hari itu, detik itu, aku kembali merasakan sebuah perasaan yang telah lama hilang. Sebuah perasaan yang dikenal sebagai perasaan yang mudah timbul dan tenggelam. Muncul sesukanya, semaunya, seenaknya. Sebuah perasaan. Perasaan dimana kupu-kupu seperti sedang menggelitik perutmu. Perasaan dimana hatimu seperti sedang mengendarai pesawat ulang-alik, terbang bebas menuju tak terbatas. Perasaan dimana kau ingin menari tanpa sebuah alasan. Perasaan dimana terdapat sebuah cahaya harapan dibalik kekhawatiran dan keraguan. Ya. Aku memang tidak pernah meminta untuk diketuk hatinya. Aku memang tidak pernah meminta untuk diberi manisnya sebuah perasaan Aku memang tidak pernah meminta sebuah ketulusan. “Namun aku bersyukur.” Kau datang Kau ketuk Kau berusaha Hingga Kau menang. Memperjuangkan. Hidup dan takdir siapa yang sangka. Sikap, pikiran, dan pandangan siapa yang bisa menebak Hati seperti ombak, ia akan me...

Temet Nosce: Sebuah Mantra Hidup

Pernah mendengar Temet Nosce ? Istilah tersebut diambil dari bahasa latin, dikenal dan dipopulerkan melalui filsuf Yunani Kuno, Socrates. Temet Nosce memiliki makna “ Know thyself ” apabila diartikan kedalam bahasa inggris. Ya, kata tersebut adalah kata yang saya kutip di salah satu akun profil media sosial saya. Sebenarnya saya menemukan kata tersebut belum lama ini. Berawal dari hanya iseng-iseng searching bahasa latin sampai akhirnya saya menemukan kalimat tersebut tanpa sengaja. Setelah mencari arti dan makna kalimat ini, saya pun merasa seperti terilhami dan tersadarkan. Pertama kali saya membaca maknanya saya menangis. Inilah yang membuat saya terpukau. Kata ini sungguh sederhana, namun maknanya sangatlah mendalam.  FYI , kata ini sebenernya terpatri di dinding kuil Apollo –the Oracle yang berada di Delphi, Yunani. Dalam bahasa Yunani adalah “ Gnothi Se Authon ” atau dalam bahasa Inggris “ Know thyself and thou shall know all the mysteries of the gods and of the universe ...

?

Terkadang keingintahuan itu bisa merugikan. Benar? Pernah tidak, Menemukan fakta yang harusnya tidak kau ketahui Sesuatu yang rasanya kurang penting Atau, baiknya tak usah kau ketahui sekalian. Namun karena rasa keingintahuan yang terlalu besar itulah, Lantas kau mencarinya, kemudian membacanya, kemudian memikirkannya, kemudian membuat praduga sendiri. Yang mana dugaan itu membuat kau tidak bisa tidur, Membuat kau merasa hampa dan kosong, Membuat kau kesal hingga murka, Membuat kau malu hingga ingin menangis, Membuat kau kecewa. Pernah terpikir tidak? Untuk apa semua itu ingin kau ketahui? Seperlu itukah sampai kau harus tahu semuanya? Aku pernah mendengar sebuah kutipan “some things are better left unknown”? Mungkin memang ada baiknya seperti itu. Sepakat? 2017

Buried Alive

Ketika kau memendam sesuatu tanpa sempat mengeluarkannya. Mula-mula biasa saja namun lama-lama ia menenggelamkanmu. Mengubur. Pikiranmu, harapanmu, ..hatimu, entah; bahkan hidupmu. Ketika tanpa sadar, Ia menguburmu. Engkau terkubur. Terkubur hidup-hidup. 2:47 a.m December 2017

Sebuah Pengandaian (1)

Andai terlahir sebagai kucing. Kucing dapat memilih ingatan yang ingin ia ingat Tak perlu kesulitan menyikapi masalah atau bahkan memikirkan segala ingatan-ingatan buruk yang telah dialami Ia tinggal melupakannya Dan memilih untuk mengingat bagian yang indah-indah saja. Semudah itu. Ah, andai saja.